Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Berbakti pada Orang Tua: Renungan Diri

Siapa sih yang tidak ingin berbakti pada orang tua? Saya yakin semua orang sangat ingin menghaturkan baktinya pada orang tua, yang telah demikian berjasa pada hidup kita. Mulai dari dalam kandungan, lahir, anak-anak, hingga kita dewasa sekarang tak lepas dari jerih payah, pengorbanan dan air mata mereka. Masa kecil saya, sampai besar tinggal di daerah berbukit, agak panas dan kering. Mungkin itu juga berpengaruh pada watak saya yang keras dan sukar diarahkan. Saya mempunyai cara hidup sendiri, tidak suka diatur, juga cenderung cuek. Sampai usia tujuh belas tahun, saya merasa tidak banyak orang yang dapat melunakkan hati saya. Termasuk ibu saya.                 Sumber foto: edumor.com Ibu saya adalah seorang asisten perawat di salah satu Rumah Sakit Swasta di Yogyakarta. Karena profesinya tersebut, saya praktis diasuh oleh nenek (ibunya ibu). Sistem kerja yang dibagi dengan shift, membuat ruang bertemu kami tidak banyak. Ditambah jarak antara rumah dan Rumah Sakit tempat ibu be

Review Cerpen WS. Rendra "Kenang-kenangan Seorang Wanita Pemalu"

Judul Buku: Kenang-kenangan Seorang Wanita Pemalu Penulis: W.S. Rendra Tahun terbit: Maret 2017 (cetakan I) Penerbit: PT Bentang Pustaka Jumlah halaman: 198 halaman ISBN: 978-602-291-279-8 Siapa sih yang tidak mengenal W.S. Rendra? Salah seorang pujangga besar yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Beliau lahir di Kota Surakarta, 7 November 1935 dan meninggal di Kota Depok pada tanggal 6 Agustus 2009. Sebenarnya Rendra lebih terkenal karena sajak-sajaknya. Namun mengulik cerpen-cerpennya yang dimuat di Majalah, adalah hal yang tidak kalah menarik. Di sebuah cerpen karyanya berjudul: " Kenang-kenangan Seorang Wanita Pemalu", W.S Rendra mengusung tema percintaan yang agak tragis dan menyakitkan. Cinta manis dan membahagiakan ternyata tidak memihak pada seorang pemuda bernama Ahmad Karnaen serta tokoh utama perempuan yang tidak disebut namanya. Apakah mereka bertepuk sebelah tangan? TIDAK. Mereka saling mencintai satu sama lain. Namun kenyataan membuat jalan takdi

Menerima Ke-tua-an dan Ke-sakit-an

Setiap orang yang hidup di dunia, pasti akan mengalami tua dan sakit. Saya rasa semua orang setuju dengan pernyataan tersebut. Namun, yang membedakan adalah respon tiap-tiap orang setelah mengalami hal tersebut. Ada orang yang bisa dengan lapang dada menerima, namun ada pula yang menolaknya. Kebetulan dirumah orang tua saya, ada dua nenek yang perlu dirawat. Satu nenek, ibunya ibu mempunyai riwayat hipertensi. Diagnosa dokter, nenek mengalami jantung bengkak juga kadar gula darah agak tinggi. Sebenarnya setiap bulan terkontrol karena rutin melakukan cek (Posyandu balita dan lansia dijadikan satu di hari yang sama). Namun yang membuat tetap tinggi tekanan darah dan gula darahnya adalah pola hidupnya.              Sumber Foto: hellosehat.com Tindakan pencegahan sebenarnya sudah dilakukan oleh ibu saya. Seperti memberlakukan diet garam dan gula, termasuk santan serta bahan makanan yang sekiranya memicu sakit nenek. Namun karena nenek orangnya keras kepala, jadi tidak banyak memban